Ciri-ciri Pelecypoda (Bivalvia ) –
Kelompok hewan Pelecypoda disebut Bivalvia yang berasal dari kata bi
(dua) dan valve (kutub) yang berarti hewan yang mempunyai dua belahan
cangkok. Disebut juga Pelecypoda dari kata pelekhis (kapak kecil) dan poda
(kaki) yang berarti mempunyai kaki yang pipih seperti kapak kecil, dan disebut
Lamellibranchiata dari kata lamella (lembaran) karena memiliki insang
berupa lembaran. Bivalvia hidup di air tawar, dasar laut, danau, kolam, atau
sungai yang banyak mengandung zat kapur yang diperlukan untuk membuat cangkok
sebagai pelindung tubuh. Mantelnya menempel pada cangkang. Di tepi cangkang,
mantel tersebut secara terus-menerus membentuk cangkang baru sehingga cangkang
makin lama makin besar dan menggelembung. Cangkok terdiri dari dua belahan yang
dapat dibuka dan ditutup menggunakan otot aduktor. Cangkok di bagian dorsal
lebih tebal dibandingkan cangkok ventral. Cangkok ini terdiri dari tiga lapisan
yaitu sebagai berikut.
Bivalvia (kerang-kerangan)
1) Periostrakum, lapisan terluar
dari zat kitin yang berfungsi sebagai lapisan pelindung.
2) Prismatik, lapisan tengah yang
tersusun dari kristal-kristal kapur yang berbentuk prisma.
3) Nakreas, lapisan paling dalam
berupa lapisan induk mutiara yang tersusun dari kalsit (karbonat) yang tipis
dihasilkan oleh seluruh permukaan mantel. Jika pada lapisan ini kemasukan benda
asing, maka benda itu akan diselimuti lapisan mutiara. Mutiara yang kamu kenal
sebagai bahan perhiasan dibuat dengan cara seperti ini pada jenis kerang
mutiara, misalnya Pinctada
margaritifera.
margaritifera.
Di dalam cangkok terdapat alat-alat
tubuh yang diselubungi mantel. Kakinya yang pipih dapat dijulurkan ke luar
untuk berjalan dan menggali substrat. Alat pernapasan berupa dua buah insang berbentuk
lembaran yang banyak mengandung batang insang. Sistem saraf berupa beberapa
ganglion yaitu ganglion anterior, ganglion pedal, dan ganglion posterior.
Makanan berupa mikroorganisme yang masuk ke dalam mulut melalui sifon. Sistem
pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus serta
memiliki kelenjar pencernaan. Namun demikian tidak semua anggota Pelecypoda
bisa membuat mutiara.
Reproduksi Bivalvia secara seksual,
alat kelamin terpisah pada hewan jantan dan betina dengan pembuahan dilakukan
secara eksternal. Telur yang telah dibuahi berkembang menjadi larva glochidium
yang kemudian tumbuh menjadi hewan dewasa. Contoh Bivalvia adalah Ostrea sp
(tiram), Tridacna gigas (kima), Buccinus sp. (remis), Pinctada mertensi (tiram
mutiara), kerang air tawar (Anadonta sp.) dan kima raksasa (Tridacna maxima).
Struktur Tubuh
Jika diamati, cangkangnya terbagi
dalam dua belahan yang diikat oleh ligamen sebagai pengikat yang kuat dan
elastis. Ligamen ini biasanya selalu terbuka, apabila diganggu, maka akan
menutup. Jadi, membuka dan menutupnya cangkang diatur oleh ligamen yang dibantu
oleh dua macam otot, yaitu pada bagian anterior dan posterior. Tampak garis
konsentris yang sejajar, garis ini disebut sebagai garis pertumbuhan yang
menunjukkanmasa pertumbuhan lamban atau tidak ada pertumbuhan. Garis ini
berselangseling dengan pita pertumbuhan yang menunjukkan pertumbuhan cepat.
Semakin banyak garis dan pita pertumbuhan, maka makin tua umur hewan tersebut.
Bagian cangkang yang paling tua biasanya paling tebal, menonjol, letaknya pada
bagian persendiaan yang disebut umbo. Pada bagian posterior cangkang ada
dua macam celah yang disebut sifon. Celah yang berada di dekat anus
dinamakan sifon, berfungsi untuk keluar masuknya air dan zatzat sisa.
Sebaliknya sifon masuk terletak di bagian sebelah bawah sifon keluar yang
berfungsi untuk masuknya oksigen, air, dan makanan.
Cangkang
Pelecypoda
Cangkang/rumah Pelecypoda terdiri
atas bagian-bagian berikut.
- Periostrakum, Periostrakum merupakan lapisan terluar, dibentuk dari zat kitin yang disebut konkiolin berfungsi sebagai pelindung. Jika basah berwarna biru tua, jika kering berwarna coklat.
- Prisma, Prisma merupakan lapisan tengah yang tersusun dari kristal kalsit.
- Nakre, Nakre disebut sebagai lapisan induk mutiara yang tersusun dari lapisanlapisan tipis paralel dan kalsit (karbonat) yang tampak mengkilat.
- Mantel, Mantel terletak di bawah nakreas yang terdiri atas sel-sel nakreas (yang
sekretnya membentuk lapisan nakreas
dan membentuk mutiara) jaringan ikat, dan sel-sel epitelium yang bersilia.
Sistem Organ
Sistem pencernaannya dimulai dari
mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus. Mulut dan anusnya terletak dalam
rongga mantel. Sistem ekskresinya menggunakan sepasang nefridium yang berfungsi
seperti ginjal. Adapun sistem sarafnya terdiri atas otak, simpul saraf kaki,
dan simpul saraf otot. Sistem peredaran darahnya terbuka, jantungnya terdiri
atas sebuah bilik dan dua serambi. Respirasinya dengan menggunakan insang.
Daur Hidup
Hewan ini ada yang bersifat hermaprodit
dan kebanyakan hewan ini mempunyai alat kelamin yang terpisah. Pada saat
terjadi perkawinan, alat kelamin jantan akan mengeluarkan sperma ke air dan
akan masuk dalam tubuh hewan betina. Melalui sifon air masuk, sehingga
terjadilah pembuahan. Ovum akan tumbuh dan berkembang yang melekat pada insang
dalam ruang mantel, kemudian akan menetas dan keluarlah larva yang disebut
glokidium. Larva ini akan keluar dari dalam tubuh hewan betina melalui sifon
air keluar, kemudian larva tersebut menempel pada insang atau sirip ikan dan
larva tersebut akan dibungkus oleh lendir dari kulit ikan. Larva ini bersifat
sebagai parasit kurang lebih selama 3 minggu. Setelah tumbuh dewasa, larva akan
melepaskan diri dari insang atau sirip ikan dan akan hidup bebas.
Bivalvia
Bivalvia adalah kelas dalam moluska yang mencakup semua kerang-kerangan: memiliki sepasang cangkang (nama
"bivalvia" berarti dua cangkang). Nama lainnya adalah Lamellibranchia,
Pelecypoda, atau bivalva. Ke dalam kelompok ini termasuk berbagai
kerang, kupang, remis, kijing, lokan, simping, tiram, serta kima; meskipun variasi di dalam bivalvia sebenarnya sangat luas.
Kerang-kerangan banyak bermanfaat dalam kehidupan
manusia sejak masa purba. Dagingnya dimakan sebagai sumber protein. Cangkangnya dimanfaatkan sebagai perhiasan, bahan kerajinan tangan, bekal kubur, serta alat pembayaran pada masa
lampau. Mutiara
dihasilkan oleh beberapa jenis tiram. Pemanfaatan modern juga menjadikan kerang-kerangan sebagai biofilter terhadap polutan.
Sistematika
Klasifikasi berikut adalah berdasarkan klasifikasi
Newel (1965) yang didasarkan pada morfologi. Hingga sekarang belum tersedia
filogeni yang dapat sepenuhnya dipercaya. Beberapa kelompok diketahui
parafiletik, terutama Anomalodesmata. Terdapat pula sistematika alternatif
berdasarkan morfologi insang dari Franc (1960) dan disebutkan bila perlu pada
daftar di bawah. Franc memisahkan Septibranchia dalam
kelompok tersendiri, meskipun secara molekular malah membuat Eulamellibranchia
menjadi parafiletik.
KELAS
PELECYPODA ( BIVALVIA)
Bivalvia adalah
kelas dalam moluska yang mencakup semua kerang-kerangan:Pelecypoda memiliki dua
buah cangkang pipih yang setangkup sehingga disebut jugaBivalvia. Kedua
cangkang pada bagian tengah dorsal dihubungkan oleh jaringan ikat(ligamen) yang
berfungsi seperti engsel untuk membuka dan menutup cangkang dengancara mengencangkan dan mengendurkan
otot dan fungsinya sebagai engsel pintu.Contoh Bivalvia :
Anodonta grandis, Mytillus edulis,
Venus mercenaria.
Habitat
Bivalvia di laut dan air tawar, ada yang merayap di dalam lubang pasir atau lumpur
ada juga yang melekat di batu karang. Memakan phytoplankton danzooplankton. Pelecypoda
diidentefikasikan sebagai kerang (Anadara sp.), tiram mutiara(Pinctada margaritifera dan Pinctada mertinsis),
kerang raksasa (Tridacna sp.), dankerang hijau (Mytilus viridis).Ciri-Ciri Bivalvia adalah biasanya tubuh simetris
bilateral, eksoskeleton terdiridari dua valvae, kepala rudi menter, tanpa
tentakel. Bivalvia memiliki ciri khas, yaitukaki berbentuk pipih seperti
kapak.
Contoh
macam kerang :
1.Ostrea (tiram
yang enak di makan, hidup di laut)
2.Panope
generosa (kerang raksasa)
3.Pecten
(Kerang dara)
4.Melagrina
(Kerang mutiara)
5.Anonta
(Kijing hidup di air tawar)
6.Corbicula
(Remis)
Kaki Pelecypoda dapat dijulurkan dan
digunakan untuk melekat atau menggali pasir dan lumpur. Pelecypoda ada yang hidup menetap dan membenamkan diri di
dasar perairan. Pelecypoda
mampu melekat pada bebatuan, cangkang hewan lain, atau perahukarena
mensekresikan zat perekat.Cangkang tersusun atas Periostrakum, Prismatik, dan
Nakreas.a.PeriostrakumMerupakan
lapisan terluar, tipis ,dan terdiri zat tanduk. b.Prismatik Merupakan Lapisan tengah yang tersusun
atas kalsium karbonatan.c.Nakreas
Siput
Siput atau keong
adalah nama umum yang diberikan untuk anggota kelas moluska Gastropoda.
Dalam arti sempit, istilah ini diberikan bagi mereka yang memiliki cangkang bergelung pada
tahap dewasa. Dalam arti luas, yang juga menjadi makna "Gastropoda",
mencakup siput dan siput bugil (siput tanpa
cangkang, dalam bahasa Jawa dikenal
sebagai resrespo). Kelas Gastropoda menempati urutan kedua terbanyak
dari segi jumlah spesies anggotanya
setelah Insecta (serangga). Habitat, bentuk, tingkah laku, dan anatomi
siput pun sangat bervariasi di antara anggota-anggotanya.
Siput dapat
ditemukan pada berbagai lingkungan yang berbeda: dari parit hingga gurun,
bahkan hingga laut yang sangat dalam. Sebagian besar spesies siput adalah hewan
laut. Banyak juga yang hidup di darat, air tawar, bahkan air payau. Kebanyakan siput merupakan herbivora, walaupun beberapa spesies yang hidup di darat dan laut
dapat merupakan omnivora atau karnivora predator. Beberapa contoh Gastropoda adalah bekicot (Achatina fulica), siput kebun (Helix sp.),
siput
laut (Littorina sp.) dan siput air tawar (Limnaea sp.)
Gastropoda
Gastropoda berasal dari bahasa
Yunani yaitu gaster yang berarti perut dan podos yang berarti kaki. Jadi
Gastropoda berarti hewan bertubuh lunak yang berjalan dengan menggunakan
perutnya. Hewan ini meliputu 50.000 spesies, tetapi 15.000 di antaranya telah
punah. Hewan ini tersebar di seluruh permukaan bumi, baik di darat, di air tawar,
maupun di air laut. Pada umumnya, hewan ini bersifat herbifor, sering memakan
sayuran budidaya sehingga merugikan manusia. Namun, akhir-akhir ini beberapa
gastropoda telah dicobakan menjadi bahan makanan, karena kandungan proteinnya
tinggi, misalnya bekicot (achatina fulica) dan beberapa jenis siput.
Gastropoda ada yang memiliki cangkang tunggal, ganda, atau tanpa cangkang. Bentuk cangkangnya bervariasi, ada yang bulat, bulat panjang, bulat kasar, atau bulat spiral. Cangkang umumnya spiral asimetri.fungsi cangkang untuk melndungi kepala, kaki, dan alat dalam. Pada keadaan bahaya, cangkang ditutup oleh epifragma.
Di bagian dalam cangkang terdapat mantel yang mambungkus seluruh tubuh gastropoda. Mantel ini tebal, kecuali pada baian dekat kaki buasanya tipis. Matel berfungsi membentuk ekskresi untuk membentuk cangkang baru.
Struktur Tubuh Gastropoda
Gastropoda ada yang memiliki cangkang tunggal, ganda, atau tanpa cangkang. Bentuk cangkangnya bervariasi, ada yang bulat, bulat panjang, bulat kasar, atau bulat spiral. Cangkang umumnya spiral asimetri.fungsi cangkang untuk melndungi kepala, kaki, dan alat dalam. Pada keadaan bahaya, cangkang ditutup oleh epifragma.
Di bagian dalam cangkang terdapat mantel yang mambungkus seluruh tubuh gastropoda. Mantel ini tebal, kecuali pada baian dekat kaki buasanya tipis. Matel berfungsi membentuk ekskresi untuk membentuk cangkang baru.
Struktur Tubuh Gastropoda
Tubuh larvanya bilateral simetri tetap ada perkembangan selanjutnya tubuh bagian belakang dan alat-alat dalamnya mengalami pembengkokan hampir membentuk lingkaran. Kecuali siput telanjng atau Vaginula, seluruh anggota tubuh Gastropoda terlindung oleh sebuah cangkang berkatup satu, sehingga disebut univalve.
Tubuh siput terdiri atas kepala dan badan. Struktur kepala sudah tampak jelas. Pada bagian ini terdapat dua pasang tentakel dan mulut. Tentekel yang terdapat di kepala tersebut meliputi sepasang tentakel dengan mata (khusus yang hidup di darat) dan sepasang tentakel untuk indra pembau.
Mulut Gastropoda telah berkembang baik. Letaknya di ujung anterior, dilengkapi dengan rahang dari zat tanduk serta lidah parut atau radula di dasar perutnya. Anus terletak di bagian anterior tubuh.
Alat peredaran darah siput terdiri atas jantung dan pembuluh darah yang masih sederhana. Jantung terdiri atas serambi dan ventrike yang terletak dalam rongga parikardial. Peredaran darah merupakan system peredaran darah terbuka.
Alat respirasi Gastropoda berupa insang bagi yang hidup di air dan paru pulmonum bagi yang hidup di darat. Di samping itu, kadang-kadang rongga mantel juga dapat melakukan fungsi respirasi. Pulmonum merupakan jalinan antara pembuluh-pembuluh darah yang berhubungan langsung dengan jantung.
Alat ekskresinya berupa ginjal yang terdapat di dekat jantung. Ginjal ini memiliki saluran ekskresi yang bermuara pada mantel.
System saraf Gastropoda terdiri atas tiga pasang, yaitu ganglion visceral, ganglion pedal, dan ganglion serebral. Di bawah ganglion pedal terdapat sepasang alat keseimbangan atau statosit.
Siput berkembang biak dengan kawin dan bersifat hemaprodit, tetapi tidak mempu melakukan autofertilisasi. Alat reproduksinya disebut ovotestis, yaitu suatu badan penghasil ovum dan sperma. Sperma yang dihasilkan akan diteruskan ke saluran sperma., ditampung dalam kantung sperma dan dikeluarkan melalui alat kawin. Sedangkan sel telur yang dihasilkan akan diteruskan ke saluran telur, reseptakel seminal, dan akhirnya keluar melalui lubang kelamin.
Walaupun Gastropoda merupaka organisme hemaprodit, agar terjadi reproduksi tetap diperlukan dua individu. Reproduksi dimulai ketika dua Gastropoda saling mendekat dan saling memasukkanpenis masing-masing ke lubang kelamin pasangannya untuk memindahkan sperma. Setelah itu keduanya berpisah dan masing-masing Gastropoda meletakkan telur yang telah dibuahi dan dilindungi oleh zat gelatin pada tempat yang gelap.
Telur yang dibuahi akan terlindung oleh cangkang kapur, diletakkan di atas bebatuan atau sampah. Karena pengaruh suhu lingkungan, telur akan menetas. Ketika masih berbentuk larva, tubuh Gastropoda bersimetri bilateral, tetapi setelah dewasa tubuhnya mengalami pembengkokan sehingga menjadi tidak simetri (asimetri).
Tubuh terbagi atas kepala, leher, kaki, dan alat-alat dalam(visceral). Pada kepala terdapat sepasang tentakel pendek sebagai alat pembau dan sepasang tentakel panjang sebagai alat penglihat. Di bawah kepala terdapat kelenjar mukosa yang menghasilkan lender yang membasah kaki sehingga mudah bergerak. Kaki lebar pipih dan selalu basah; berguna untuk berpindah secara merayap. Kaki sebenarnya merupakan perut yang tersusun oleh otot yang sangat kuat dan dapat bergerak bergelombang.
Kebanyakan Gastropoda memiliki cangkang berbentuk kerucut biasanya berulir ke kanan. Di dalam cangkang terdapat organ-organ dalam yang berulir mengikuti cangkang. Cangkang Gastropoda memiliki lapidan penyusun yang sama dengan cangkang Bivalvia.
Sistem organ dalam tubuh Gastropoda
System organ Keterangan
System respirasi Hewan yang hidup di air berespirasidengan insang, sedangkan yang hidup di darat berespirasi dengan rongga mantel yang berfungsi sebagai paru-paru.
System pencernaan makanan Alat pencernaan meliputi rongga mulut, kerongkongan, kelenjar ludah, tembolok, lambung kelenjar, anus. Saluran pencernaan berbentukhuruf U. makanan dipotong-potong oleh rahang tanduk dan dikunyah oleh radula dan dibasahi dengan lender dari kelenjar ludah. Kemudian makanan dutelan ke kerongkongan dan berturut-turut menuju tembolok, lambung, dan dibuang lewat anus yang terdapat di kepala.
System peredaran darah System peredaran darahnya terbuka dengan jantung dan saluran darah sebagai organ transportasi. Darah (plasma dan butir darah) tak berwarna dan berfungsi mengedarkan oksigennya ke seluruh tubuh serta mengangkut sisa pembakaran. Jantung terdiri atas serambi dan bilik yag dilindungi rongga parikardium
System ekskresi Organ ekskresi berupa nafridium yang terletak di dekat jantung dan saluran ureter yang terletak di dekat anus.
System saraf Susunan saraf berupa ganglion yang bercabang di seluruh tubuh.
System reproduksi Pada gastropoda ada hewan yang diesis dan ada yang monoesis. Pada hewan monoesis alat kelamin jantan dan betina terdapat pada satu hewan, tetapi tidak dapat membuahi sendiri. Untuk melakukan pembuahan harus didahului dengan kopulasi. Ovotestis menghasilkan sperma yang disalurkan ke vasa deferensia dan akhirnya masuk ke vagina hewan lain dengan perantaraan penis yang dapat dikeluarkan dari lubang genital. Ovotestis juga menghasilkan sel telur. Sel telur ini dibawa lewat saluran hermafroditus untuk mendapat albumin, kemudian ke uterus lalu ke oviduk; di oviduk sel telur dibuahi sperma hewan lain.
Contoh Gastropoda, antara lain :
a. Vivipara javanica (kreco)
b. Limnaea truncatula (siput perantara fasciolosis)
c. Melania testudinaria (sumpil)
d. Achantina fulica (bekicot)
e. Ampularia ampulacea (keong gondang)
f. Vivipara javanica (kreco)
g. Limnaea trunchatula (Siput sebagai hospes perantara Fasciola
hepatica)
h. Murex siphelinus (cangkok berduri dan hidup di laut)
i. Vaginula sp. (siput telanjang)
j. Filicaulis sp. (siput lintah)
Reproduksi gastropoda
Gastropoda
bersifaat hermafrodit tetapi melakukan perkawinan silang. Maksudnya, hewan ini
melakukan perkawinan dengan hewan lain bukan dengan dirinya sendiri. Sel telur
dan spermatozoa dihasilkan oleh satu organ yaitu ovotesis. Jadi ovarium (penghasil
ovum) dan testis (penghasil sperma) menjadi satu. Pemasakan sperma dan ovum
tidak dalam waktu yang bersamaan. Pada saat kopulasi, sperma diaslurkan ke vas
deferens kemudian dimasukkan ke vagina pasangannya dengan perantaraan penis
yang dikeluarkannya. Ovum yaang dihasilkan ovotestes keluar ke saluran telur
(oviduk) untuk di buahi sperma hewan lain.
Contoh Achatina
fulica (bekicot), Lymnaea (siput sawah), dan Melania (sumpil).
Sumpil (keong
sawah) yang bentuknya agak bundar dan keong emas enak di makan. Keong emas
mempunyai daya biak cukup tinggi dan dapat menjadi hama padi. Keong emas sulit
diberantas sehingga merugikan petani.
Di kebun-kebun yang lembap sering dijumpai siput
yaang tidak bercangkang dan biasanya merayap di atas kayu atau tanah. Di bagian
depan (anterior) terdapat kepala yang dilengkapi dengan dua pasang tentakel.
Hewan ini memakan tumbuhan. Siput ini tidak berbahaya, warnanya hitam
kecoklatanStruktur dan fungsi tubuh Gastropoda
Perut yang digunakan untuk berjalan
berotot, disebut “kaki”. Kaki bagian depan memiliki kelenjar untuk menghasilkan
lendir guna mempermudah gerakan. Jika hewan ini berjalan, akan meninggalkan
bekas dari lendirnya yang mengering.
Kepala terletak di
depan. Di kepala terdapat sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel
pendek. Pada tentakel panjang terdapat bintik mata (tidak disebut maka, karena
memang bukan mata seperti mata manusia) yang berfungsi untuk membedakan gelap
dan terang. Coba amati bintik mata bekicot, yang berbintik kehitaman. Tentakel
pendek berfungsi sebagai indera peraba dan pembau.
Sistem pencernaan dimulai dari mulut di
bagian depan, di dalam mulut terdapat lidah perut (radula) untuk “memarut”
tumbuhan. Selanjutnya terdapat kerongkongan (esofagus), kemudian lambung
(ventrikulus), usus (intestinum) yang berbelok ke depan lagi dan berakhir di
anus. Anus terletak di mantel berdekatan dengan kepalanya. Di dekat lambung
terdapat hati yang berwarna kecoklatan. Hati melingkar-lingkar menuju ke
cangkang dan mengikuti belitan cangkang. Gastropoda umumnya herbivora (pemakan
tumbuh-tumbuhan).
Gastropoda
bernapas menggunakan lapisan mantel yang berubah fungsi menjadi paru-paru
sebagai tempat terjadinya pertukaran gas. Sistem pengeluaran (ekskresi)
menggunakan alat pengeluaran cair yang disebut nephridia. Sistem saraf terdiri
dari tiga pasang ganglia yang dihubungkan oleh saraf. Inderaanya berupa mata,
statosit (alat keseimbangan), organ peraba, dan kemoreseptor (reseptor kimia).